Perbedaan dan Persamaan Antara Archaebacteria dan Eubacteria

Sebelum masuk ke pembahasan tentang perbedaan dan persamaan antara Archaebacteria dan Eubacteria, perlu diketahui bahwa Archaebacteria dan Eubacteria keduanya adalah bakteri. Archaebacteria dan Eubacteria adalah makhluk hidup yang berukuran mikroskopis atau sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop.

Artikel ini juga akan membahas pengertian dan ciri-ciri antara Archaebacteria dan Eubacteria karena sangat penting untuk memahami kedua aspek tersebut untuk mengetahui perbedaan antara Archaebacteria dan Eubacteria.

Definisi Archaebacteria dan Eubacteria

Archaebacteria adalah bakteri yang memiliki dinding sel yang tidak mengandung peptidoglikan. Archaebacteria adalah kelompok mikroorganisme yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang ekstrim. Seperti suhu tinggi, rendah, dan memiliki kandungan asam yang tinggi. Archaebacteria berasal dari kata archaic yang berarti kuno dalam bahasa Yunani. Dinamakan archaebacteria karena merupakan bakteri purba karena merupakan nenek moyang dari bakteri masa kini.

Eubacteria adalah bakteri sejati, sejati, atau asli. Jadi eubacteria, yang dikenal sebagai bakteri sejati, adalah bakteri yang telah dikenal dalam kehidupan manusia. Eubacteria hidup secara parasit dan patogen, bersifat prokariota, baik autotrof, maupun heterotrof. Eubacteria berasal dari kata “EU” yang berarti benar dan “bacteria” yang berarti bakteri. Eubacteria adalah bakteri yang sekarang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari.

Perbedaan antara Archaebacteria dan Eubacteria

Archaebacteria dan Eubacteria adalah kelompok makhluk hidup yang berukuran sangat kecil atau mikroskopis, yang artinya hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Meskipun memiliki ukuran yang relatif kecil, Archaebacteria dan Eubacteria memiliki banyak peran penting dalam memudahkan kehidupan manusia. Berikut ini akan dijelaskan perbedaan antara Archaebacteria dan Eubacteria, silahkan simak dibawah ini.

Karakteristik Archaebacteria

  • Memiliki dinding sel yang tidak mengandung peptidoglikan, tetapi mengandung lipopolisakarida.
  • Memiliki berbagai ukuran, seperti bulat, batang, spiral, kokus, bahkan tidak beraturan
  • Memiliki ukuran 0,1 – 15 mikrometer.
  • Reproduksi dengan pembelahan biner, pembentukan tunas, dan fragmentasi.
  • Merupakan organisme extremophilic (mampu bertahan hidup di lingkungan yang ekstrim).
  • Pleomorfik (perubahan bentuk).
  • Ini adalah organisme bersel satu (uniseluler).
  • Tidak ada membran inti, dan tidak ada organel sel.
  • Komposisi tubuh adalah prokariotik.

Karakteristik Eubacteria

  • Ini adalah organisme bersel satu (uniseluler).
  • Memiliki ukuran 1-5 mikrometer.
  • Memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan.
  • Tidak memiliki membran inti (prokariotik).
  • Tidak memiliki kloroplas dan mitokondria.
  • Bergerak menggunakan flagela.
  • Mudah ditemukan dimana saja (kosmopolitan).
  • Termasuk autotrof atau heterotrof.
  • Berkembang biak secara aseksual dan paraseksual.

Berikut ini telah disebutkan apa saja ciri-ciri archaebacteria dan eubacteria. Kami akan menjelaskan lebih lanjut beberapa perbedaan antara archaebacteria dan eubacteria. Silahkan lihat di bawah ini.

Dinding Sel
Jika dilihat dari dinding selnya, archaebacteria memiliki dinding sel yang tidak mengandung peptidoglikan. Sedangkan Eubacteria memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan. Jadi, untuk menentukan apakah suatu bakteri adalah archaebacteria atau eubacteria, kita bisa melihat dari ada tidaknya peptidoglikan pada dinding sel bakteri.

Lipid Membran
Jika dilihat dari lipid membran, Archaebacteria memiliki hidrokarbon bercabang sebagian. Sedangkan eubacteria memiliki hidrokarbon yang tidak bercabang. Selain memeriksa dinding sel, kita juga dapat membedakan jenis bakteri berdasarkan lipid membrannya.

RNA Polimerase
RNA polimerase merupakan enzim yang dapat membantu mempercepat proses pembentukan RNA. Archaebacteria memiliki beberapa jenis RNA polimerase. Sedangkan Eubacteria hanya memiliki satu jenis RNA polimerase. Sehingga dapat dipastikan bakteri yang memiliki salah satu jenis RNA polimerase adalah eubacteria. Sedangkan yang memiliki beberapa jenis adalah archaebacteria

Intron
Intron adalah bagian dari gen yang tidak termasuk dalam pengkodean. Dalam archaebacteria, ada intron di beberapa gen. Sedangkan eubacteria tidak memiliki cadangan intron. Jadi dapat disimpulkan bahwa bakteri yang tidak memiliki cadangan intron adalah eubacteria. Sedangkan intron yang terdapat pada beberapa gen adalah archaebacteria.

Tanggapan
Archaebacteria dan eubacteria memiliki respon yang berbeda terhadap antibiotik streptomisin dan kloramfenikol. Eubacteria akan mengalami pertumbuhan yang terhambat bila diberikan antibiotik tersebut. Sedangkan pertumbuhan Archaebacteria tidak mengalami hambatan.

Persamaan Archaebacteria dan Eubacteriabacter

Meskipun ada banyak perbedaan antara Archaebacteria dan eubacteria, yang telah disebutkan di atas. Namun, kedua bakteri ini juga memiliki beberapa kesamaan. Silahkan lihat di bawah ini.
  • Keduanya tidak memiliki nukleus/inti sel sehingga bersifat prokariotik.
  • Keduanya adalah organisme uniseluler (bersel satu).
  • Keduanya memiliki dinding sel.
  • Keduanya berkembang biak dengan membagi.
  • Keduanya memiliki filamen yang sama.